Menurut
pengamatan kami dari kelompok KKN 34, yang bertempat di Desa Labang, Kecamatan
Labang. Bahwa sebenarnya Desa Labang mempunyai beberapa hasil bumi yang belum
mampu diupayakan atau diolah secara maximal.
Dalam musim
kemarau banyak ladang yang kosong karena tidak ada sumber air yang cukup.
Mayoritas masyarakat Labang ketika musim penghujan bermata pencaharian sebagai
petani, selepas dari musim penghujan masyarakat Labang tidak lagi bertani,
melainkan mencari mata pencaharian lain seperti merantau ke kota-kota Industri,
seperti Surabaya dan lain sebagainya.
Sebenarnya
terdapat beberapa potensi alam yang belum diolah secara maximal di Desa Labang. Salah satunya adalah bambu, bnayak terdapat
pohon bambu di beberapa Dusun di Desa Labang. Namun sayangnya pohon bambu
tersebut belum mampu dimanfaatkan untuk kerajinan yang mempunyai nilai lebih.
Dan disini kami dari kelompok KKN 34, mencoba untuk mengoptimalkan potensi alam
yang ada, seperti membuat kerajinan dari bambu.
Ada rumah
produksi di salah satu Dusun di Desa Labang, tepatnya di Dusun Labang Timur.
Rumah Produksi tersebut memproduksi Kuda Lumping atau biasa disebut dengan
kerajinan Kuda Lumping yang dimiliki Abah Basyid. Kerajinan Kuda Lumping
tersebut mampu menyerap tenaga kerja untuk pemuda-pemudi di Desa Labang yang belum mempunyai pekerjaan.
Masyarakat Desa Labang kental
nuansa keagamaanya yang khas Madura dan tetap memegang erat nilai-nilai adat
yang ada, masyarakat Desa Labang sangat menjunjung tinggi norma dan nilai yang
ada sejak pendahulunya, etika menjadi tolak ukur baik-buruk dan identitas
Desa-Kota.
Masyarakat Desa Labang mengutamakan musyawarah mufakat dalam mencari
solusi jika ada permasalahan. Alhamdulillah kedatangan kami disambut dan dijamu
dengan baik oleh masyarakat Desa Labang, kami selalu dipandu oleh aparatur Desa
Labang. Kami benar-benar masuk dalam kehidupan bermasyarakat yang ada di Desa
Labang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar