Selasa, 18 Agustus 2015

Sosial Budaya Desa Labang

Agaknya perlu dikemukakan sedikit eksplorasi dan apologi agar tulisan “sederhana” ini tidak mendapat kritikan yang keras dari yang semestinya. Kendati demikian, bukan berarti bahwa berbagai  pemaparan yang tersaji dalam tulisan ini dianyam pada rajutan dan nuansa Anti-Kritik, melainkan untuk mengingatkan bahwa “mendongengkan” Sosial Budaya Masyarakat Labang bukanlah hal yang mudah. Sebab, yang  menjadi al-mukhatab bukanlah keledai dungu, melainkan sosok yang berupa animale rationale. Ini tentu berlaku pada siapa saja, kecuali jika ANDA merupakan bagian dari para keledai dungu itu.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam budaya terkandung dalam serangkian nilai sosial, pandangan hidup, cita-cita pengetahuan dan keyakinan serta aturan-aturaan yang saling berkaitan sehingga terbentuk satu kesatuan yang bulat. Fungsinya merupakan pedoman tertinggi dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan masyarakat.
Dalam tradisi masyarakat labang masih menjalankan tradisi-tradisi yang mereka warisi dari generasi kegenerasi dan dipertahankan hingga sekarang.wujud dari implikasi ini bisa dilihat dari kehidupan keseharian maupun dari kegiatan-kegiatan yang mereka laksanakan bersama.
1.     Sosial budaya masyarakat labang
Masyarakat madura dikenal memiliki karakter yang keras, namun sangat religius yang membuat perilaku budaya masyarakatnya tidak jauh dengan nilai-nilai agama yang telah dianut oleh leluhur mereka secara turun menurun. Masyarakat madura juga terkenal dengan perilakunya yang sopan, saling hormat dan saling membantu sehingga tercipta kehidupan yang harmonis.
Dapat di amati pola kebudayaan masyarakat di Desa Labang  yang dari dulu sampai sekarang masih ada didesa tersebut. Pola kehidupan sosial masyarakat Desa Labang sangat erat. Seperti ketika sebuah keluarga tertimpa musibah, salah satu keluarganya meninggal dunia. Maka tanpa adanya sosialisasi pun mereka dengan sendirinya ikut merasakan kesedihan keluarga tersebut atau ikut simpati. Bukti autentik hal tersebut adanya tahlilan selama 7 hari, setelah tahlilan ada pengajian bersama selama 40 hari, biasanya untuk pengajian tersebut hanya dilakukan oleh sebagian masyarakat yang mampu.
Hal seperti itulah merupakan wujud konkrit kepedulian masyarakat satu sama lain.sampai sekarangpun hal tersebut masih berlaku di Desa Labang.Tidak hanya itusaja yang ditunjukkan oleh masyarakat Labang, tidak hanya rasa simpati yang ditunjukkan oleh masyarakat, namun dalam aspek lainpun juga demikian, seperti acara Pernikahan, para pemuda-pemudi banyak berdatangan, biasanya H-2 sebelum acara, bergotong royong pada saat pembangunan terop dengan penuh ikhlas tanpa dimintai pertolongan mereka akan membantu dengan ikhlas. Baik tenaga maupun pikiran.
Ada beberapa bentuk kegiatan sosial yang berjalan di kehidupan masyarakat desa labang, antara lain :
1.      Yasinan
Kelompok yasinan merupakan bentuk kegiatan kelembagaan masyarakat yang bergerak dalam kegiatan pengajian, kegiatan ini dilaksanakan satu minggu sekali, tepatnya pada malam jumat. Kelompok yasinan hanya melingkupi setiap dusunnya sendiri, pada saat ini kelompok yasinan setiap dusun aktif dan mempunyai kegiatan sendiri.
2.      Pencak Silat Lepas Nyata.
Pencak Silat Lepas Nyata merupakan kesenian tradisional khas desa labang, kegiatannya pencak silat yang diturunkan oleh leluhur desa labang kegenerasi selanjutnya. Kegiatan carokan ini dilaksanakan pada seminggu sekali yatiu pada malam minggu biasanya latihan. Kegiatan ini banyak di ikuti oleh pemuda-pemuda desa labang , pada acara-acara tertentu mereka menampilkan kegiatan ini seperti acara mantenan.
3.      Arak-arakan Manten.
Arak-arakan manten merupakan sebuah budaya yang dilaksanakan pada saat acara mantenan, arak-arakan ini berisi penganten perempuan menjemput pengantin laki-laki dengan menunggangi kuda Sleter, Lalu penganten laki-laki dibawak kerumah penganten perempuan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar